Pembagian Intervensi

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung

Gelar Pangan Murah

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung

Toko Tani Tulungagung Center (T3C)

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung

Bantuan Bahan Pangan Desa Sumberdadi

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung

Rabu, 01 November 2017

PEMBUKAAN PAMERAN AGRIBISNIS 2017

Pada hari Selasa, 31 Oktober 2017 dilaksanakan pembukaan pameran agribisnis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung dan acara tersebut berlangsung dengan khidmat dan meriah. Pada acara tersebut dihadiri oleh Bapak Bupati Kabupaten Tulungagung Syahri Mulyo, SE, M.Si ; Bapak Wakil Bupati Kabupaten Tulungagung Drs.Maryoto Birowo, MM ; Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung Ir. Indra Fauzi, MM serta jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Tulungagung. Selain itu hadir pula Kepala PD (Perangkat Daerah) se-Kabupaten Tulungagung dan KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Kabupaten Tulungagung serta para perwakilan peserta pameran.





Pada Kesempatan tersebut juga telah diumumkan pemenang penghargaan "INOVASI PELAYANAN PUBLIK" dan penghargaan langsung diserahkan oleh Bapak Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, M.Si kepada kepala PD (Perangkat Daerah) dan Camat yang berhak menerima. Selain itu pada acara tersebut diberikan pula bantuan berupa beras kualitas premium kepada 50 orang kepala keluarga yang kurang mampu.










Selasa, 24 Oktober 2017

TECHNICAL MEETING GELAR PAMERAN AGRIBISNIS


Acara technical meeting diadakan pada Senin tanggal 23 Oktober 2017. Acara tersebut diadakan di ruang pertemuan Kantor UPT Proteksi Tanaman Pangandan Hortikultura Kabupaten Tulungagung. Pada acara tersebut dihadiri oleh 75 peserta yang akan ikut serta dalam acara gelar pameran agribisnis ini.
Pada acara tersebut disampaikan beberapa hal :
  1. Kegiatan Pameran agribisnis ini akan diadakan pada tanggal 31 Oktober - 3 Oktober 2017.
  2. Pembukaan stand akan dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB dan akan dibuka langsung oleh Bapak Bupati Tulungagung
  3. Ukuran stand yaitu 3m x 3m
  4. Gelar Pameran Agribisnis ini akan dibuka mulai pukul 10.00 WIB s/d 22.00 WIB
  5. Parkir selama pelaksanaan acara akan telah disepakati akan dikenakan Rp3.000 untuk mobil dan Rp1.000 untuk motor
  6. Pada tanggal 31 Oktober 2017 akan dihadiri pula oleh Gus Ipul dalam acara Ngopi bareng Gus Ipul dengan mengutamakan cethe sebagai khas Kabupaten Tulungagung
Untuk Hiburan yang akan diadakan selama gelar pameran agribisnis ini adalah :
  1. Pada tanggal 31 Oktober 2017 akan diadakan kesenian jaranan sesuai dengan kebudayaan Kabupaten Tulungagung
  2. Tanggal 1 Nopember 2017 akan diadakan Parade Band dimana akan menggandeng Dinas Provinsi untuk tingkat SMA/SMK, dan Dinas Pendidikan untuk tingkat SMP
  3. Tanggal 2 Nopember 2017 akan diadakan Kesenian Reog, Kentrung, Sendra Tari, dan akan mengundang lawak SISWO BUDOYO
  4. Tanggal 3 Nopember 2017 akan ada FESTIVAL SEMUA MUSIK
 


Jumat, 13 Oktober 2017

GELAR PAMERAN AGRIBISNIS 31 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2017

DINAS KETAHANAN PANGAN AKAN MENGADAKAN PAMERAN AGRIBISNIS DALAM RANGKA HARI JADI TULUNGAGUNG KE 812 DI GOR LEMBU PETENG TANGGAL 31 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2017..

Kamis, 05 Oktober 2017

Pengembangan Lumbung Pangan Desa

Ketahanan pangan merupakan suatu sistem yang terintegrasi yang terdiri atas berbagai subsistem, subsistem utamanya adalah ketersediaan pangan, keterjangkauan dan pemenuhan konsumsi pangan. Terwujudnya ketahanan pangan merupakan sinergi dari interaksi ketiga subsistem tersebut. 


Subsistem ketersediaan pangan mencakup aspek produksi, cadangan serta keseimbangan antara impor dan ekspor pangan. Ketersediaan pangan harus dikelola sedemikian rupa sehingga walaupun produksi pangan bersifat musiman, terbatas dan tersebar antar wilayah, tetapi volume pangan yang tersedia bagi masyarakat harus cukup jumlah dan jenisnya serta stabil penyediaannya dari waktu ke waktu. Masa panen tidak merata antar waktu dan daerah yang mengharuskan adanya cadangan pangan.


Dengan demikian melalui kegiatan pengembangan kelompok lumbung pangan masyarakat diharapkan mampu membantu anggotanya dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan pangan yang bersifat sementara yang disebabkan  gangguan atau terhentinya pasokan bahan pangan, misalnya bila terjadi kekeringan yang mengakibatkan terjadinya musim paceklik atau  karena terputusnya prasarana dan sarana transportasi akibat bencana alam.


Kegiatan ini direalisasikan dengan terlaksananya sosialisasi sebanyak 3 kali yaitu sosialisasi Penguatan kelembagaan, manajemen pengelolaan dan pengembangan lumbung dengan peserta dari anggota gapoktan, pendamping dan PPL dari masing-masing lokasi lumbung pangan yang bertempat di Aula Dinas Ketahanan Pangan. Terbangunnya 8 lumbung pangan dengan rincian sebagai berikut :
1.   Gapoktan Rukun Tani Makmur Desa Pojok, Ngantru
2.   Gapoktan Pucangsari Desa Pucangan, Kauman
3.   Gapoktan Argo Mulyo Desa Sendang, Sendang
4.   Gapoktan Ngudi Makmur Desa Tawing, Gondang
5.   Gapoktan Dewi Sri Desa Kedungwilut, Bandung
6.   Gapoktan Sido Maju Desa Bendilwungu, Sumbergempol
7.   Gapoktan Tani Mulyo Desa Kromasan, Ngunut
8.  Gapoktan Mardi Rukun Kelurahan Sembung, Tulungagung

Senin, 25 September 2017

Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari waktu ke waktu. Kedepan, setiap rumah tangga diharapkan mengoptimalisasi sumber daya yang dimiliki, termasuk pekarangan, dalam menyediakan pangan bagi keluarga.
Kementerian Pertanian menginisiasi optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep Rumah Pangan Lestari (RPL). RPL adalah rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumber daya local secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam. Apabila RPL dikembangkan dalam skala luas, berbasis dusun (kampung), desa, atau wilayah lain yang memungkinkan, penerapan prinsip Rumah Pangan Lestari (RPL) disebut Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Selain itu, KRPL juga mencakup upaya intensifikasi pemanfaatan pagar hidup, jalan desa, dan fasilitas umum lainnya (sekolah, rumah ibadah, dan lainnya), lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil.
KRPL merupakan kegiatan pemanfaatan pekarangan dengan menanam tanaman yang dapat member manfaat dan nilai ekonomis bagi keluarga, dan yang utamanya adalah ketersediaan pangan dalam skala rumah tangga yang saling terintegrasi antara rumah tangga dalam satu wilayah. 
Prinsip dasar dari Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) adalah sebagai berikut :
  • Pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan
  • Diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal
  • Konverasi Sumberdaya genetic pangan (tanaman, ternak, ikan)
  • Menjaga kelestariannya melalui kebun bibit desa




Pengembangan Diversifikasi Pangan

Konsumsi pangan merupakan factor penting dalam menciptakan masyarakat yang sehat, aktif dan produktif. Konsumsi makanan sehari – hari mengandung zat gizi lengkap dengan jumlah yang berimbang antara pangan serta memperhatikan cita rasa, daya cerna, daya terima, dan daya beli masyarakat.
Sosilasi B2SA (Beragam, Bergizi ,Seimbang dan Aman) merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung. Kegiatan ini mendorong masyarakat untuk memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehari – hari sehingga tidak terfokus pada satu jenis bahan pangan pokok (beras). Sosialisasi B2SA ini juga dihadirkan pakar gizi yang mana sebagai narasum berterkait menjaga pola gizis eimbang dalam keluarga dan keamanan pangan, dalam sosialisasi ini masyarakat juga dibekali cara memasak dan meng-garnis makanan yang sehat, aman, baik, dan benar oleh seorang praktisi kuliner sebagai narasumber-nya.



Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

Mutu dan Keamanan pangan merupakan salah satu aspek ketahanan pangan yang terus menerus mendapatkan perhatian dari semua komponen Masyarakat baik Produsen, Masyarakat maupun Pemerintah.
Keamanan pangan adalah suatu kondisi / upaya  yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, fisik dan benda lain yang dapat mengganggu, serta merugikan dan membahayakan bagi kesehatan manusia, mengingat selama ini masyarakat menengah kebawah sering mengkonsumsi makanan produk home industry yang belum tentu sehat dan aman, maka sudah saatnya bagi produsen pangan skala rumah tangga (IRT) untuk tidak menggunakan bahan kimia berbahaya / Bahan Tambahan Pangan (BTP) melebihi takaran penggunaannya, agar produknya layak dikonsumsi, sehat dan aman. 
Melalui kegiatan ini, wawasan dan pemahaman peserta terhadap pengawasan mutu dan keamanan pangan akan semakin meningkat dan yang lebih penting adalah pengetahuan yang telah diperoleh dapat diaplikasikan dan ditindaklanjuti di masing – masing wilayah.
Tujuan Kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemahaman tentang mutu keamanan pangan
2. Menambah / meningkatkan kesadaran tentang higienitas dan sanitasi bagi penyedia produk pangan olahan
3. Memberikan pengenalan Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) serta pangan olahan lainnya yang aman dan efektif berbasis bahan pangan lokal.


Hari Pangan Sedunia (HPS)

Kecenderungan semakin rawannya krisis pangan di dunia telah diingatkan oleh World Food and Agricultural Organization (FAO) sejak diselenggarakan Konferensi Pangan Sedunia di Roma Tahun 1974. FAO pada konferensi ke- 20 bulan November 1979 di Roma mencetuskan resolusi nomor 179 yang disepakati oleh semua Negara anggota FAO termasuk Indonesia, yang menetapkan untuk memperingati World Food Day (Hari Pangan Sedunia). Peringatan HPS di mulai tahun 1981 dilaksanakan setiap tanggal 16 Oktober, sesuai dengan hari didirikannya FAO yaitu pada tanggal 16 Oktober 1945 di Quebec City, Canada.
Dalam rangka mendukung peringatan Hari Pangan Sedunia setiap tahun diselenggarakan peringatan HPS oleh setiap negara, Indonesia ikut berpartisipasi pelaksanaan peringatan HPS melalui Kementrian Pertanian sebagai penyelenggara dan didukung oleh Kementrian lainnya. Kegiatan Peringatan HPS dilakukan dalam bentuk pameran yang berkaitan dengan pangan.

Tujuan dari Hari Pangan Sedunia (HPS) sendiri yaitu Meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya penanganan masalah pangan baik di tingkat global, regional dan khususnya tingkat nasional dan memperkokoh solidaritas antar bangsa dalam usaha memberantas kekurangan pangan dan gizi yang masih dialami oleh sebagian penduduk dunia terutama di Negara berkembang.
Manfaat dari Hari Pangan Sedunia (HPS) ini antara lain Masyarakat luas mengetahui peran Pemerintah, pihak swasta, perguruan tinggi dan masyarakat dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional, Tumbuhnya kesadaran seluruh lapisan masyarakat terhadap potensi sumber daya alam serta tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan terkait dengan berbagai factor yang mempengaruhinya