Ketahanan pangan merupakan suatu sistem yang terintegrasi yang
terdiri atas berbagai subsistem, subsistem
utamanya adalah ketersediaan
pangan, keterjangkauan dan pemenuhan konsumsi pangan. Terwujudnya ketahanan
pangan merupakan sinergi dari interaksi ketiga subsistem tersebut.
Subsistem ketersediaan pangan mencakup aspek
produksi, cadangan serta
keseimbangan antara impor dan ekspor pangan. Ketersediaan pangan harus dikelola
sedemikian rupa sehingga walaupun produksi pangan bersifat musiman, terbatas
dan tersebar antar wilayah, tetapi volume pangan yang tersedia bagi
masyarakat harus cukup jumlah dan jenisnya serta stabil penyediaannya
dari waktu ke waktu. Masa panen tidak merata antar waktu dan daerah
yang mengharuskan adanya cadangan pangan.
Dengan demikian melalui kegiatan pengembangan kelompok lumbung pangan
masyarakat diharapkan mampu membantu anggotanya dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan
pangan yang bersifat sementara yang disebabkan gangguan atau
terhentinya pasokan bahan pangan, misalnya bila terjadi kekeringan yang
mengakibatkan terjadinya musim paceklik atau
karena terputusnya prasarana dan sarana transportasi akibat bencana
alam.
Kegiatan ini direalisasikan
dengan terlaksananya sosialisasi sebanyak 3 kali yaitu sosialisasi Penguatan
kelembagaan, manajemen pengelolaan dan pengembangan lumbung dengan peserta dari
anggota gapoktan, pendamping dan PPL dari masing-masing lokasi lumbung pangan
yang bertempat di Aula Dinas Ketahanan Pangan. Terbangunnya 8 lumbung pangan
dengan rincian sebagai berikut :
1. Gapoktan
Rukun Tani Makmur Desa Pojok, Ngantru
2. Gapoktan
Pucangsari Desa Pucangan, Kauman
3. Gapoktan
Argo Mulyo Desa Sendang, Sendang
4. Gapoktan
Ngudi Makmur Desa Tawing, Gondang
5. Gapoktan
Dewi Sri Desa Kedungwilut, Bandung
6. Gapoktan
Sido Maju Desa Bendilwungu, Sumbergempol
7. Gapoktan
Tani Mulyo Desa Kromasan, Ngunut
8. Gapoktan Mardi Rukun
Kelurahan Sembung, Tulungagung
0 comments:
Posting Komentar